Oportunis: Mengenali Pengertian hingga Ciri-Ciri Orang Oportunis

Oportunis adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang cenderung memanfaatkan kesempatan atau situasi untuk keuntungan pribadi mereka sendiri, tanpa memperhatikan prinsip atau nilai-nilai moral. Dalam dunia psikologi, perilaku oportunis seringkali dianggap negatif karena dapat merugikan orang lain dan menciptakan ketidakadilan dalam hubungan sosial. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian oportunis, ciri-ciri orang oportunis, serta implikasi perilaku oportunis dalam interaksi sosial.

Pengertian Oportunis

Oportunis berasal dari bahasa Latin “opportunus” yang berarti sesuai dengan kesempatan. Secara umum, oportunis mengacu pada seseorang yang cenderung memanfaatkan situasi atau kesempatan yang muncul untuk keuntungan pribadi mereka sendiri, tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap orang lain atau nilai-nilai moral yang mendasarinya. Mereka seringkali berorientasi pada diri sendiri dan tidak ragu untuk bertindak demi kepentingan pribadi, bahkan jika itu berarti merugikan orang lain atau melanggar norma-norma sosial yang berlaku.

Ciri-Ciri Orang Oportunis

Beberapa ciri yang umum ditemukan pada orang oportunis antara lain:

  1. Tidak Memperhatikan Etika atau Moral: Orang oportunis cenderung tidak memperhatikan prinsip-prinsip etika atau moral dalam tindakan atau keputusan mereka. Mereka lebih fokus pada pencapaian tujuan pribadi tanpa memedulikan akibatnya terhadap orang lain.
  2. Mencari Keuntungan Pribadi: Mereka selalu mencari kesempatan untuk mendapatkan keuntungan pribadi, baik itu dalam bentuk uang, kekuasaan, atau status sosial, tanpa memperhatikan integritas atau kebutuhan orang lain.
  3. Tidak Berkomitmen: Orang oportunis cenderung tidak berkomitmen pada nilai-nilai atau hubungan yang konsisten. Mereka akan dengan cepat meninggalkan atau mengubah sikap mereka jika itu menguntungkan bagi kepentingan pribadi mereka.
  4. Mengambil Risiko: Mereka seringkali bersedia mengambil risiko atau bertindak di luar batas-batas yang lazim untuk mencapai tujuan mereka, tanpa memperhitungkan konsekuensinya.
  5. Manipulatif: Orang oportunis sering menggunakan manipulasi atau pengaruh untuk mencapai tujuan mereka. Mereka mungkin memanfaatkan kelemahan atau ketidakpastian orang lain untuk keuntungan pribadi mereka sendiri.
  6. Ketidakjujuran: Mereka tidak ragu untuk menggunakan kebohongan atau pemalsuan informasi untuk mencapai tujuan mereka, bahkan jika itu berarti merugikan orang lain atau menciptakan ketidakadilan.

Implikasi Perilaku Oportunis dalam Interaksi Sosial

Perilaku oportunis dalam interaksi sosial dapat memiliki implikasi yang merugikan, antara lain:

  1. Ketidakpercayaan dan Ketidakstabilan Hubungan: Orang yang melakukan tindakan oportunis sering kali tidak mendapatkan kepercayaan dari orang lain karena perilaku mereka yang tidak dapat diandalkan. Ini dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam hubungan sosial dan kerugian dalam jangka panjang.
  2. Ketidakadilan dan Ketidaksetaraan: Perilaku oportunis dapat menciptakan ketidakadilan dan ketidaksetaraan dalam masyarakat karena mereka cenderung mendapatkan keuntungan tanpa mempertimbangkan kebutuhan atau hak orang lain.
  3. Kerugian Pribadi: Meskipun pada awalnya mereka mungkin mendapatkan keuntungan dari tindakan oportunis mereka, dalam jangka panjang mereka bisa mengalami kerugian pribadi karena kehilangan kepercayaan, harga diri, dan hubungan yang bermakna dengan orang lain.
  4. Pembentukan Budaya Organisasi yang Buruk: Di lingkungan kerja atau organisasi, perilaku oportunis dapat menciptakan budaya yang buruk di mana kejujuran, kerjasama, dan integritas diabaikan demi kepentingan pribadi.

Kesimpulan

Oportunis adalah orang yang cenderung memanfaatkan kesempatan atau situasi untuk keuntungan pribadi mereka sendiri tanpa memperhatikan prinsip atau nilai-nilai moral. Mereka seringkali tidak memperhatikan etika atau moral, mencari keuntungan pribadi, tidak berkomitmen pada nilai-nilai atau hubungan, manipulatif, tidak jujur, dan bersedia mengambil risiko. Perilaku oportunis dapat memiliki implikasi yang merugikan dalam interaksi sosial, termasuk ketidakpercayaan, ketidakadilan, kerugian pribadi, dan pembentukan budaya organisasi yang buruk. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri orang oportunis dan berusaha untuk menghindari perilaku yang merugikan tersebut demi menciptakan hubungan sosial yang sehat dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *