Rumus dan Contoh Passive Voice yang Sering Digunakan di Percakapan

Dalam bahasa Inggris, passive voice atau kalimat pasif digunakan untuk menekankan objek dari suatu tindakan daripada pelaku tindakan itu sendiri. Meskipun aktif voice atau kalimat aktif lebih umum digunakan dalam percakapan sehari-hari, passive voice juga memiliki peran penting dalam komunikasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas rumus dan memberikan contoh penggunaan passive voice yang sering digunakan dalam percakapan.

Apa itu Passive Voice?

Passive voice adalah konstruksi kalimat di mana objek dari suatu tindakan menjadi fokus utama, sedangkan pelaku tindakan tersebut diungkapkan dengan cara yang kurang penting atau bahkan tidak disebutkan sama sekali. Dalam kalimat pasif, kata kerja utama menggunakan bentuk kata kerja yang disebut participle (biasanya participle kedua atau past participle).

Rumus Passive Voice:

  1. Present Simple Tense:
  • Rumus: [Subject] + [is/are/am] + [past participle] + [by + Agent (optional)]
  • Contoh:
    • Active: They build a house.
    • Passive: A house is built (by them).
  1. Past Simple Tense:
  • Rumus: [Subject] + [was/were] + [past participle] + [by + Agent (optional)]
  • Contoh:
    • Active: She wrote a book.
    • Passive: A book was written (by her).
  1. Future Simple Tense:
  • Rumus: [Subject] + [will be] + [past participle] + [by + Agent (optional)]
  • Contoh:
    • Active: They will finish the project.
    • Passive: The project will be finished (by them).

Contoh Penggunaan Passive Voice dalam Percakapan:

1. Menekankan Objek Tindakan:

  • Aktif: I bought a new car yesterday.
  • Pasif: A new car was bought by me yesterday.

2. Meminimalkan Peran Pelaku:

  • Aktif: They are fixing the roof now.
  • Pasif: The roof is being fixed now.

3. Menyembunyikan Identitas Pelaku:

  • Aktif: Someone stole my wallet.
  • Pasif: My wallet was stolen.

4. Ketika Pelaku Tidak Diketahui:

  • Aktif: Somebody has cleaned the room.
  • Pasif: The room has been cleaned.

5. Menyampaikan Informasi Objek yang Lebih Penting:

  • Aktif: They found the missing keys.
  • Pasif: The missing keys were found.

Tips Menggunakan Passive Voice dengan Tepat:

  1. Pahami Konteksnya: Pastikan bahwa penggunaan passive voice sesuai dengan konteks kalimat dan tujuan komunikasi Anda.
  2. Pentingkan Klarifikasi: Jika pelaku tindakan perlu diketahui atau ditonjolkan, lebih baik menggunakan active voice.
  3. Perhatikan Kepentingan Objek: Jika Anda ingin menekankan objek atau peristiwa yang terjadi terhadap objek tersebut, passive voice mungkin lebih sesuai.
  4. Jaga Kekonsistenan: Pastikan untuk konsisten dalam penggunaan active dan passive voice dalam satu tulisan atau percakapan.
  5. Latihan: Praktikkan penggunaan passive voice melalui latihan menulis atau berbicara untuk memperkuat pemahaman Anda.

Kesimpulan:

Passive voice merupakan alat penting dalam bahasa Inggris yang digunakan untuk menekankan objek tindakan atau menyembunyikan identitas pelaku tindakan. Dengan memahami rumus dan contoh penggunaan passive voice yang sering digunakan dalam percakapan, Anda dapat menggunakan konstruksi kalimat ini secara tepat dan efektif dalam komunikasi sehari-hari. Ingatlah untuk memperhatikan konteks dan tujuan komunikasi Anda saat memilih antara active dan passive voice. Semoga artikel ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang passive voice dalam bahasa Inggris!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *